Siang itu, Kudapati diriku berjalan dalam lorong waktu
Melihati rindangnya ilmu, Dalam tiap lembar buku
Begitu penuh warna dan juga mempesona
Hingga buat pipiku berubah menjadi merah merona
Melihati rindangnya ilmu, Dalam tiap lembar buku
Begitu penuh warna dan juga mempesona
Hingga buat pipiku berubah menjadi merah merona
Kudapati sebuah buku, Yang menyita perhatianku
Hatiku tergetar, Ketika aku mulai membaca selembar ilmu
Kudapati jiwaku yang mulai terikat dengan sebuah buku
Dia usang, Namun kini aku sayang
Hatiku tergetar, Ketika aku mulai membaca selembar ilmu
Kudapati jiwaku yang mulai terikat dengan sebuah buku
Dia usang, Namun kini aku sayang
Dalam rak khusus yang kini kuhafalkan ranjaunya
Yang kini, Setiap waktu aku berusaha kesana
Untuk sebuah buku, Yang usang namun aku sayang
Kini aku sadar, Betapa indahnya sebuah buku
Yang kini, Aku tau maksud dari tiap lembar itu
Dia berkata, Bahwa semakin zaman berkembang
Semakin orang lupa dengan keadaan
“Bahwa aku, Ada disini”
“Namun kenapa, Kalian tidak memperhatikanku ?”
“Sesak rasanya disini, Untuk menjadi usang dengan para pejuang”
Aku tau, Aku tak berhak untuk mengeluh
Aku, Hanya bisa merayumu dari jauh
Dengan sampulku yang telah layu
Namun kini aku bersyukur, Telah bertemu denganmu
Seseorang yang berkaca-kaca, Ketika melihat keadaanku
Aku berterimakasih padamu, Yang kini merawatku
Meski aku, Tidak bisa sembuh seperti dulu
Namun itu, Tidak akan mempengaruhiku
Untuk tunjukkan betapa luarbiasanya ilmu
Yang sedang aku tularkan padamu
Yang tak bosan mendengar penjelasanku
Meski aku, Tidak bisa sembuh seperti dulu
Namun itu, Tidak akan mempengaruhiku
Untuk tunjukkan betapa luarbiasanya ilmu
Yang sedang aku tularkan padamu
Yang tak bosan mendengar penjelasanku
Aku berdoa untukmu, Agar tuhan selalu menjagamu
Supaya kamu, Bisa selalu menemuiku
Tanpa ada rasa bosan dan lelah yang menghadangmu
Untuk datang ke tempat tinggalku, Yang telah sayu
Rizaru No Obafuro
RNO27122018
0 Komentar